Memangsejak aku di serahkan slah satu jin dari seratus jin kyai,aku mulai berdzikir.Bahkan belakangan,zikir itu kulakukan setiap aku ingat,bahkan aku lakukan di manapun.Pada saat ngobrol dengan orang pun aku berdzikir. ''Ketika zikrullah menjadi satu darah denganmu,saat itu pula kau akan mampu melihat sosoknya yang tampan,''ungkap kiyai. Apakahmanusia bisa berteman dengan jin? Untuk berteman dengan jin Minang, cukup traktir makan enak saja. (ยด โˆ€ ` *) 99 25. 99 12. Wicak Anggoro. Staff Pajak (2019-saat ini) ยท Penulis punya 1,5 rb jawaban dan 1,9 jt tayangan jawaban ยท 2thn. Terkait. NamaBuku : Berteman Dengan Jin Ukuran/Hal : 15 x 23 cm / halaman. Berat: 150 gram. Penulis: Walid Kamal Syukur Penerbit: Penerbit Wafa Harga : Rp 17.000 ,--> Rp 15.000 Anda Hemat: Rp 2.000,- Pesan via Whatsapp: 0857 2510 6570 <- Cukup Klik Sinopsis Buku Berteman Dengan Jin - Walid Kamal Syukur - Penerbit Wafa APIรœbersetzung; Info รผber MyMemory; Anmelden bolehkahmanusia berkawan dengan jin islam khadam (Khodam) yang taat kepada Allah untuk jaga keselamatan diri dan keluarga dari disihir orang. Apa-apa pun semuanya dari pertolongan Allah juga, cuma mereka ni perantara kita dgan Allah SWT sahaja. Yang menentukan hanya DIA. DIA yang berkehendak kena sihir ke tidak. Adakah dibolehkan? Apakahboleh berteman dengan terapis, bahkan ditambahkan dengan hubungan fisik? Pelukan dan kontak fisik yang penuh kasih sayang biasanya tidak diperbolehkan. Ada kebingungan tentang hal ini selama tahun 1970-an dan 80-an. Dalam upaya untuk keluar dari kekakuan analisis Freudian klasik, beberapa sekolah terapi menganjurkan bahwa terapis harus AlFatih Ruqyah Syar'iyyah1. Terapi Ruqyah perorangan2. Ruqyah penyakit non medis/medis3. Ruqyah pasangan suami istri4. Ruqyah rumah, kantor, gudang, tempat t0GQ. Jakarta - Pasutri yang mendapat anak disunhahkan melakukan aqiqah. Ini adalah bentuk syukur atas karunia Allah yang teah memberikan keturunan. Saking dianjurkannya, bahkan, ada pandangan bahwa aqiqah seperti utang bagi orang tua. Saat dia mampu, maka segera meng-aqiqah-kan anaknya. Aqiqah adalah tradisi menyambut bayi yang baru lahir dalam agama Islam. Lazimnya, aqiqah dilakukan bersamaan dengan memberi nama anak, kisaran 6-7 hari usia bayi. Pada umumnya, yang berlaku di masyarakat Indonesia adalah membagikan daging aqiqah dalam kondisi yang sudah dimasak. Bukan dalam bentuk daging mentah. Pembagiannya pun komplit dengan nasi serta lauk lainnya. Daging dimasak sate, gulai atau menu lainnya, komp[lit dengan kerupuk udangnya. Kisah Hajar Aswad Hilang 22 Tahun Akibat Tragedi Berdarah Qaramithah Kapan Idul Adha 2023? Ini Tanggal Muhammadiyah dan Jadwal Sidang Isbat Pemerintah Jadwal Puasa Arafah Idul Adha 2023 Ibadah untuk Pembersihan Diri dari Dosa Lalu bagaimana jika pembagiannya dalam bentuk daging mentah atau segar? Simak Video Pilihan Ini4 Pedagang Positif, 2 Pasar Tradisional di Banjarnegara DitutupIni Keterangan dalam Mazhab Syafiโ€™iOrang-orang berdoa untuk bayi yang baru lahir saat prosesi aqiqah di Banda Aceh, Aceh, 4 November 2021. Aqiqah adalah tradisi menyambut bayi yang baru lahir dalam agama Islam. CHAIDEER MAHYUDDIN/AFPDalam Kanal Kiai NU Menjawab, laman disebutkan, aqiqah merupakan ibadah penyembelihan hewan yang dianjurkan atas kelahiran anak manusia. Daging hewan sembelihan kemudian dibagikan kepada kaum fakir dan miskin. Secara umum hewan aqiqah memiliki kriteria yang sama dengan hewan kurban. Hal yang sama berlaku dengan ketentuan pembagian dagingnya meski pembagian daging aqiqah dianjurkan dalam kondisi matang. Pembagian daging aqiqah dalam kondisi matang atau siap saji bersifat pilihan. Pembagian daging aqiqah juga dapat dilakukan dalam bentuk daging segar sebelum dimasak sebagaimana keterangan dalam mazhab Syafiโ€™i berikut ini. ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ู„ูŽูƒูู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุฌูุจู ุงู„ุชู‘ูŽุตูŽุฏู‘ูู‚ู ุฅู„ูŽุฎู’ ุฃูŽูŠู’ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู…ูŽู†ู’ุฐููˆุฑูŽุฉู‹ ู… ุฑ ุฃูŽูŠู’ ุจูŽู„ู’ ู‡ููˆูŽ ู…ูุฎูŽูŠู‘ูŽุฑูŒ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽุตูŽุฏู‘ูู‚ู ุจูุงู„ู†ู‘ููŠุกูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุทู’ุจููˆุฎู Artinya, โ€œTetapi tidak wajib disedekahkanโ€ฆdan seterusnya sekalipun itu dinadzarkan sebagaimana keterangan Syekh M Ramli. Ia boleh memilih antara menyedekahkannya dalam keadaan daging segar daging mentah dan dalam kondisi matang,โ€ Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujarimi alal Manhaj. Dari keterangan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pembagian daging aqiqah tidak harus dilakukan dalam keadaan matang. Pembagian daging aqiqah boleh dilakukan dalam kondisi mentah atau belum dimasak. ููŽูŠูŽุฌูุจู ุงู„ุชู‘ูŽุตูŽุฏู‘ูู‚ู ุจูุฌูŽู…ููŠุนูู‡ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ููู‚ูŽุฑูŽุงุกู ุดูŽูˆู’ุจูŽุฑููŠู‘ูŒุŒ ูˆูŽูŠูŽุชูŽุฎูŽูŠู‘ูŽุฑู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽุตูŽุฏู‘ูŽู‚ูŽ ุจูุฌูŽู…ููŠุนูู‡ูŽุง ู†ููŠุฆู‹ุงุŒ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽุตูŽุฏู‘ูŽู‚ูŽ ุจูุงู„ู’ุจูŽุนู’ุถู ู†ููŠุฆู‹ุงุŒ ูˆูŽุจูุงู„ู’ุจูŽุนู’ุถู ู…ูŽุทู’ุจููˆุฎู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุตูุญู‘ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽุตูŽุฏู‘ูŽู‚ูŽ ุจูุงู„ู’ุฌูŽู…ููŠุนู ู…ูŽุทู’ุจููˆุฎู‹ุง Artinya, โ€œSemuanya wajib disedekahkan kepada orang fakir sebagaimana pandangan As-Syaubari. Seseorang boleh memilih antara menyedekahkan semuanya dalam keadaan mentah, atau menyedekahkannya sebagian dalam keadaan mentah dan sebagiannya dalam kondisi matang. Tidak sah menyedekahkan semuanya dalam keadaan matang,โ€ Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujarimi alal Manhaj. Demikian ulasan singkat mengenai pembagian daging aqiqah semoga bisa dipahami dengan baik, dan bermanfaat. Wallahu Aโ€™lam. Penulis Nugroho Purbo * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. JIN memang diakui keberadaannya dalam syariat. Sayangnya, persoalan seputar jin banyak disikapi masyarakat sebagai hal yang berbau klenik dan mistis. Bahkan belakangan, topik jin dan alam ghaib menjadi salah satu komoditi yang menyesaki tayangan berbagai media. Fenomena alam jin akhir-akhir ini menjadi topik yang ramai diperbincangkan dan hangat di obrolan teman-teman. Mengunggah keinginan banyak orang untuk mengetahui lebih jauh dan menyingkapi tabir rahasianya, terlebih ketika mereka banyak menonton di tayangan-tayangan televisi/you tube yang berbau alam ghaib. Lebih parah lagi, pembahasan seputar itu tak lepas dari pemahaman mistik yang menyesatkan dan membahayakan aqidah. Padahal alam ghaib, jin, dan sebagainya merupakan perkara yang harus diimani keberadaannya dengan benar. BACA JUGA 5 Contoh Nyata Minta Bantuan pada Jin Jin berasal dari kata โ€œjanna-ijtinanโ€, dalam bahasa Arab berarti sembunyi karena itu mereka tak terlihat QS, Al-Aโ€™raaf 27. Jin diciptakan dari api, tidak seperti manusia yang berasal dari sari pati tanah QS al-Hijr27, dan QS, ar-Rahman 15. Usia jin lebih tua dari manusia karena diciptakan lebih awal. Jin diciptakan setelah malaikat. Usia jin bisa mencapai ribuan tahun. QS, Al-Hijr 26-27. Seputar Jin Keagamaan Kaum Jin Ilustrasi. Foto Adam/Islampos Jin tak jauh berbeda dengan Bani Adam. Di antara mereka ada yang shalih dan ada pula yang rusak lagi jahat. Seperti Allah berfirman dalam surah Al-Jin โ€œDan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang shalih dan di antara kami ada pula yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-bedaโ€ QS, Al-Jin 11. Dalam ayat lain Allah berfirman โ€œDan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada pula orang-orang yang menyimpang dari kebenaran.โ€ QS, Al-Jin 14 Di antara mereka ada yang kafir, jahat dan perusak, ada yang bodoh, ada yang sunni, ada golongan syiโ€™ah, serta ada juga golongan sufi. BACA JUGA Apakah Malaikat akan Mati sebagaimana Manusia dan Jin? Seputar Jin Mendakwahi Jin Dakwah memiliki kedudukan yang sangat agung. Dakwah merupakan bagian dari kewajiban yang paling penting yang diemban kaum muslimin secara umum dan para ulama secara lebih khusus. Dakwah merupakan jalan para rasul, di mana mereka merupakan teladan dalam persoalan yang besar ini. Karena itulah Allah mewajibkan para ulama untuk menerangkan kebenaran dengan dalilnya dan menyeru manusia kepadanya. Sehingga keterangan itu dapat mengeluarkan mereka dari gelapnya kebodohan, dan mendorong mereka untuk melaksanakan urusan dunia dan agama sesuai dengan apa yang telah diperintahkan Allah. Seputar Jin Adakah Rasul dari Kalangan Jin? Ilustrasi. Foto Pexels Para ulama berselisih pendapat tentang masalah ini, apakah dari kalangan jin ada rasul, ataukah rasul itu hanya dari kalangan manusia? Sementara Allah berfirman โ€œWahai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuan-mu dengan hari ini?โ€ Mereka berkata Kami menjadi saksi atas diri kami sendiriโ€™. Kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.โ€ Al-Anโ€™am 130. Katakanlah โ€œtidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allahโ€, dan mereka tidak mengetahui bila kapan mereka akan dibangkitkan QS. An-Naml 65. Dia adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang di ridhainya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga malaikat di muka dan di belakangnya. Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang sebenarnya ilmunya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu QS. Al-Jin 26-28. BACA JUGA 9 Tips Jauhkan Rumah dari Gangguan Jin Manusia diperintahkan oleh Allah SWT untuk melakukan muamalah pergaulan dengan sesama manusia, karena tujuan hubungan sosial adalah untuk melahirkan ketenangan hati, kerja sama yang baik, saling percaya, saling menyayangi dan saling memberi. Semua itu dapat berlangsung dan terwujud dengan baik, karena seorang manusia dapat mendengarkan pembicaraan saudaranya, dapat melihat sosok tubuhnya, berjabatan tangan dengannya, melihatnya gembira sehingga dapat merasakan kegembiraan nya, dan melihatnya bersedih sehingga bisa merasakan kesedihannya. Allah swt mengetahui fitrah manusia yang cenderung dan merasa tenteram bila bergaul dengan sesama manusia, oleh karena itu, Dia tidak pernah menganjurkan manusia untuk menjalin hubungan dengan makhluk ghaib yang asing bagi manusia. [] Oleh Ilham Hambali Referensi Islam, Arabs, and The Intelligent World of The Jinn/Karya Amira El-Zein/Penerbit Syracuse University Press/Tahun 2019. Saya mau bertanya mengenai hubungan manusia dengan jin. Sering saya mendenga kalimat Haram bersekutu dengan jin. Tetapi yang saya tahu jin itu ada yang muslim, dan kita sebagai orang islam wajib menjaga silaturohmi dengan sesama muslim. Jadi apakah kita tetap tidak boleh BERTEMAN dengan jin muslim? Karena menurut saya apapun bantuan yang kita dapatkan dari jin apapun bentuknya tetep sama saja seperti ketika kita mendapatkan bantuan dari sesama manusia cuma berbeda bentuknya. Kecuali kalo kita menyembah jin maupun kekuatannya..Tolong berikan penjelasan mengenai hal ini agar pemahaman saya bertambah baik. Terima kasih Waalaikumussalam Wr Wb Saudara Agus yang dimuliakan Allah swt Yang pertama bahwa berinteraksi atau bergaul dengan jin merupakan sesuatu yang mengandung bahaya besar, dan ia merupakan salah satu pintu keburukan dan kerusakan. Cukuplah dalam hal ini bahwa kemusyrikan tidaklah masuk kedalam diri manusia kecuali melalui jalan mereka jin, sebagaimana diinformasikan oleh Rasulullah saw tentang pengajaran Allah kepada hamba-hamba-Nya,โ€Dan sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku seluruhnya dalam keadaan lurus maka kemudian datanglah setan dan menyimpangkan mereka dari agama mereka. Dia mengharamkan bagi mereka apa yang Aku halalkan bagi mereka serta memerintahkan mereka agar menyekutukan-Ku dengan apa-apa yang tidak Aku turunkan kepadanya suatu penjelasan.โ€ HR. Muslim Walaupun diantara golongan jin ada yang beriman dan muslim sebagaimana diantara mereka juga ada yang kafir dan fasiq namun ketidaknampakan mereka dihadapan manusia menjadikan ketidaktentraman manusia terhadap siapa pun diantara mereka jin dan menjadikan manusia khawatir dengan tipu daya mereka, khususnya saat tersebar luasnya kebodohan, bidโ€™ah yang mengantarkan kepada kemusyrikan, dan pada umumnya menjatuhkan kebanyakan manusia kedalam apa-apa yang diharamkan kemudian tidaklah banyak bermanfaat bagi mereka kecuali sedikit sekali, firman Allah swt ูˆูŽุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูุฌูŽุงู„ูŒ ู…ูู‘ู†ูŽ ุงู„ู’ุฅูู†ุณู ูŠูŽุนููˆุฐููˆู†ูŽ ุจูุฑูุฌูŽุงู„ู ู…ูู‘ู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูู†ูู‘ ููŽุฒูŽุงุฏููˆู‡ูู…ู’ ุฑูŽู‡ูŽู‚ู‹ุง Artinya โ€œDan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.โ€ QS. Al Jin 6 Untuk itu fatwa ahli ilmu mengharamkan adanya saling memberikan dengan jin dan bergaul dengan mereka secara mutlakโ€”baik terhadap jin yang mukmin maupun kafir diantara merekaโ€”dan yang penting adalah tidak menggampangkan permasalahan ini serta sebagai tindakan preventif dari terbukanya pintu fitnah dan kecemasan, dan memelihara hati manusia untuk tetap terisi oleh fitrah imaniyah. Didalam al Mausuโ€™ah al Fiqhiyah 14/18 โ€œAdapun meminta pertolongan kepada selain Allah swt, baik kepada manusia atau jin, apabila meminta pertolongan kepada jin maka hal ini terlarang, karena bisa mengakibatkan kemusyrikan dan kekufuran, sebagaimana firman Allah taโ€™ala Artinya โ€œDan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.โ€ QS. Al Jin 6 Syeikh al Albani didalam kitabnya โ€œAs Silsilah ash Shahihahโ€ pada hadits no. 2760 mengatakan,โ€Dan sisi ini, sebagian orang secara demonstratif mengobati manusia, yang umumnya mereka disebut dengan โ€œDokter Rohaniโ€ baik dengan cara-cara kuno berupa berhubungan dengan kawannya dari golongan jinโ€”sebagaimana pernah dilakukan pada masa jahiliyahโ€”atau dengan cara yang saat ini dikenal dengan menghadirkan arwah, dan sejensinya, menurutku, โ€œHipnotisโ€, maka sesungguhnya itu semua merupakan sarana yang tidak disyariatkan karena hal itu kembali kepada permintaan tolong kepada jin yang merupakan sebab kesesatan orang-orang musyrik, sebagaimana disebutkan didalam Al Qurโ€™an al Karim Artinya โ€œDan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.โ€ QS. Al Jin 6 Sebagian orang yang melakukan permintaan bantuan kepada golongan jin beranggapan bahwa mereka meminta pertolongan kepada jin-jin yang sholeh diantara mereka maka ini adalah anggapan yang tidak betul, karena mereka tidaklah mungkinโ€”umumnyaโ€”bercampur dan berinteraksi dengan jin-jin itu sehingga dapat menyingkap kesalehan atau kerusakan mereka. Kita mengetahui melalui pengalaman bahwa kebanyakan diantara manusia yang memiliki pertemanan yang kuat dengan jin-jin ternyata pada akhirnya anda mendapatkan kejelasan bahwa jin-jin itu bukanlah termasuk dari yang shaleh, firman Allah swt ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฅูู†ูŽู‘ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽุงุฏููƒูู…ู’ ุนูŽุฏููˆู‹ู‘ุง ู„ูŽู‘ูƒูู…ู’ ููŽุงุญู’ุฐูŽุฑููˆู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฅูู† ุชูŽุนู’ูููˆุง ูˆูŽุชูŽุตู’ููŽุญููˆุง ูˆูŽุชูŽุบู’ููุฑููˆุง ููŽุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ุบูŽูููˆุฑูŒ ุฑูŽู‘ุญููŠู…ูŒ Artinya โ€œHai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.โ€ QS. At Taghabun 14, ayat ini membicarakan tentang manusia yang nampak lantas bagaimana terhadap jin yang kata Allah swt ุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ูŠูŽุฑูŽุงูƒูู…ู’ ู‡ููˆูŽ ูˆูŽู‚ูŽุจููŠู„ูู‡ู ู…ูู†ู’ ุญูŽูŠู’ุซู ู„ุงูŽ ุชูŽุฑูŽูˆู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ Artinya โ€œSesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.โ€ QS. Al Aโ€™raf 27. Wallahu Aโ€™lam -Ustadz Sigit Pranowo Lc- Tuesday, January 10, 2017 Jin Bolehkah Kita Berteman Dengan Jin Assalamualaikum Selamat Pagi Saudaraku. Semoga Pada Pagi Yang Cerah Ini Anda Saudara Saudaraku Semua Diberi Kesehatan & Dilancarkan Rizkinya.. Amin..... Oh Iya Saudaraku Kemaren Siang Ada orang bertanya bolehkah manusia berkawan dengan jin islam khadam Khodam yang taat kepada Allah untuk jaga keselamatan diri dan keluarga dari disihir orang. Apa-apa pun semuanya dari pertolongan Allah juga, cuma mereka ni perantara kita dgan Allah SWT sahaja. Yang menentukan hanya DIA. DIA yang berkehendak kena sihir ke tidak. Adakah dibolehkan? Alam hidup jin berbeza dengan alam manusia. Kita tidak boleh melihat mereka dengan mata kasar tetapi mereka boleh melihat kita. Sejarah kewujudan jin ini diketahui sekembalinya Rasulullah SAW dari Taif selepas hampa kerana kerja dakwahnya ditolak oleh penduduk Bani Thaqif di situ. Dalam perjalanan pulang, baginda berhenti solat di satu tempat sambil membaca surah Jinn. Peristiwa itu kemudiannya membawa kepada pengislaman sekumpulan jin berkenaan yang asyik mendengar Nabi membaca al-Quran. Sebab itu, sehingga kini ada Masjid Jin di Mekah sebagai mengenang peristiwa tersebut. Ini juga bererti terdapat jin Islam dan jin kafir. Persoalan yang timbul bolehkah manusia menjalin hubungan dengan jin? Hubungan jin dan manusia ini kalau pun boleh ia adalah amat sukar kerana manusia dan jin tidak serasi. Manusia diciptakan daripada tanah sedangkan jin daripada api. Malah tabiat dan amalannya juga jauh berbeza. Walaupun ada jin Islam, ia mungkin Islam dari segi akidah tauhid tetapi dari segi tingkah laku, makan minum dan rupanya ia amat jauh berbeza dengan manusia. Makhluk ini tidak tahu budaya manusia dan perbuatan seperti memindahkan manusia dari rumah ke hutan, misalnya, adalah biasa dilakukan oleh jin dan ia tidak dianggap salah. Hubungan dengan jin boleh berlaku melalui beberapa amalan khurafat oleh golongan yang berkehendakkan bersahabat dengan jin. Antara amalan tersebut adalah menjamu pulut semangat, tepung tawar, puja pantai dan puja semangat padi. Satu lagi unsur penting yang terlibat dalam proses ini adalah pemujaan termasuk menyembelih binatang dengan bacaan mentera tertentu. Golongan ini mempercayai jin boleh berbuat sesuatu yang mustahil, mengetahui segala perkara sedangkan apa yang mereka minta itu di luar keupayaan jin. Ini sebenarnya menambahkan lagi kesusahan kepada manusia selain menyesatkan daripada jalan yang benar dan terpesong daripada hidayat. Kalau kita boleh berinteraksi dengan jin pun, kita ragu entah betul atau tidak apa yang disampaikannya. Bahasa yang digunakan juga mungkin berbeza dengan percakapan harian kita. Hakikat Jin lebih takut kepada manusia sebagaimana yang disebut oleh Imam Mujahid "Sesungguhnya jin-jin itu sama takut kepada manusia sebagaimana manusia itu takut kepada jin." Imam Harun bin Abdullah Al-Bazar pernah meriwayatkan suatu kisah yang dialami Abu Syura'ah, katanya "Pada suatu malam Syeikh Yahya bin Al-Jazzat melihat aku sedang ketakutan, sehingga aku tidak berani memasuki lorong. Maka beliau berkata, "Sesungguhnya sesuatu yang kamu takuti itu lebih takut kepadamu." Ada riwayat lain oleh Ishak bin Ibrahim dari Muhammad bin Jabir dan Hamad dari Mujahid, katanya "Jin itu lebih takut kepada manusia berbanding takutmu kepada jin. Oleh itu bila kamu diganggu jin, maka janganlah kamu lari. Sebab bila engkau lari ketakutan, maka jin itu akan menjadikan dirimu sebagai kenderaannya. Oleh itu jelaslah bahawa jin sebenarnya takut kepada manusia. Untuk lebih jelasnya berikut adalah beberapa keterangan Al-Qur'an berhubung dengan tunduknya jin kepada manusia. "Dan Kami telah tundukkan kepada Sulaiman segolongan syaitan-syaitan yang menyelam ke dasar laut untuk mengerjakan perintahnya; dan adalah Kami memelihara mereka iiu. " Al-Anbiya' 82. "Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu berbaris dengan tertib." An-Naml 7. "Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di bawah kekuasaan Sulaiman dengan izin Tuhannya. Dan sesiapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Jin-jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari bangunan-bangunan yang tinggi dan patung-patung dan periuk yang tetap berada di atas tungku. Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur." Saba 12-13. Oleh itu ada golongan yang memberi alasan dan berhujah membolehkan membela/bersahabat dengan jin ini sebagaimana hubungan Nabi Sulaiman dengan jin. Benarkah? Membela atau bersahabat dengan jin untuk mendapatkan sesuatu daripadanya adalah salah dalam Islam. Apa yang berlaku pada zaman Nabi Sulaiman, baginda telah diperintahkan melalui wahyu Allah kepadanya di mana dengan menggunakan khidmat jin, beliau memindahkan istana Puteri Balqis. Kita tidak boleh menerimanya kerana Nabi Sulaiman tidak meninggalkan syariatnya sebagaimana yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad. Islam melarang bersahabat dengan jin walaupun untuk mendapat maklumat atau menggunakan khidmatnya untuk masyarakat atau untuk membantu kita mengatasi masalah perbuatan sihir dan sebagainya. Perkara ini boleh berlaku tetapi ia masih memerlukan kepada aspek pemujaan sebagai penghubung untuk memanggil jin-jin. Jin pun ada nafsu yang mahu dirinya dipuja. Proses interaksi ini juga bukan semudah yang disangka dan kaedah pemujaan beginilah yang dibimbangi oleh membawa kepada syirik. Apabila kita memuja jin, mereka akan menjadi lebih sombong dengan kesesatannya lebih-lebih lagi apabila sampai ke tahap jin disembah sebagai Tuhan kerana manusia mencari perlindungan daripada mereka. Kegiatan pawang, ahli nujum dan sesetengah bomoh jin yang mengubati pesakit melalui jin adalah sebahagian amalan yang menyusah dan menyesatkan hidup manusia sendiri. Malah perbuatan bertenung nasib itu adalah salah satu dosa besar dalam agama. Saya tidak nafikan ada juga bomoh yang betul tetapi jin selalunya akan berbohong terutama apabila gagal menunaikan permintaan manusia. Saya mau bertanya mengenai hubungan manusia dengan jin. Sering saya mendenga kalimat Haram bersekutu dengan jin. Tetapi yang saya tahu jin itu ada yang muslim, dan kita sebagai orang islam wajib menjaga silaturohmi dengan sesama muslim. Jadi apakah kita tetap tidak boleh BERTEMAN dengan jin muslim? Karena menurut saya apapun bantuan yang kita dapatkan dari jin apapun bentuknya tetep sama saja seperti ketika kita mendapatkan bantuan dari sesama manusia cuma berbeda bentuknya. Kecuali kalo kita menyembah jin maupun kekuatannya..Tolong berikan penjelasan mengenai hal ini agar pemahaman saya bertambah baik. Terima kasih Waalaikumussalam Wr Wb Saudara Agus yang dimuliakan Allah swt Yang pertama bahwa berinteraksi atau bergaul dengan jin merupakan sesuatu yang mengandung bahaya besar, dan ia merupakan salah satu pintu keburukan dan kerusakan. Cukuplah dalam hal ini bahwa kemusyrikan tidaklah masuk kedalam diri manusia kecuali melalui jalan mereka jin, sebagaimana diinformasikan oleh Rasulullah saw tentang pengajaran Allah kepada hamba-hamba-Nya,โ€Dan sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku seluruhnya dalam keadaan lurus maka kemudian datanglah setan dan menyimpangkan mereka dari agama mereka. Dia mengharamkan bagi mereka apa yang Aku halalkan bagi mereka serta memerintahkan mereka agar menyekutukan-Ku dengan apa-apa yang tidak Aku turunkan kepadanya suatu penjelasan.โ€ HR. Muslim Walaupun diantara golongan jin ada yang beriman dan muslim sebagaimana diantara mereka juga ada yang kafir dan fasiq namun ketidaknampakan mereka dihadapan manusia menjadikan ketidaktentraman manusia terhadap siapa pun diantara mereka jin dan menjadikan manusia khawatir dengan tipu daya mereka, khususnya saat tersebar luasnya kebodohan, bidโ€™ah yang mengantarkan kepada kemusyrikan, dan pada umumnya menjatuhkan kebanyakan manusia kedalam apa-apa yang diharamkan kemudian tidaklah banyak bermanfaat bagi mereka kecuali sedikit sekali, firman Allah swt ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูุฌูŽุงู„ูŒ ู…ู‘ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฅูู†ุณู ูŠูŽุนููˆุฐููˆู†ูŽ ุจูุฑูุฌูŽุงู„ู ู…ู‘ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูู†ู‘ู ููŽุฒูŽุงุฏููˆู‡ูู…ู’ ุฑูŽู‡ูŽู‚ู‹ุง Artinya โ€œDan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.โ€ QS. Al Jin 6 Untuk itu fatwa ahli ilmu mengharamkan adanya saling memberikan dengan jin dan bergaul dengan mereka secara mutlakโ€”baik terhadap jin yang mukmin maupun kafir diantara merekaโ€”dan yang penting adalah tidak menggampangkan permasalahan ini serta sebagai tindakan preventif dari terbukanya pintu fitnah dan kecemasan, dan memelihara hati manusia untuk tetap terisi oleh fitrah imaniyah. Didalam al Mausuโ€™ah al Fiqhiyah 14/18 โ€œAdapun meminta pertolongan kepada selain Allah swt, baik kepada manusia atau jin, apabila meminta pertolongan kepada jin maka hal ini terlarang, karena bisa mengakibatkan kemusyrikan dan kekufuran, sebagaimana firman Allah taโ€™ala Artinya โ€œDan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.โ€ QS. Al Jin 6 Syeikh al Albani didalam kitabnya โ€œAs Silsilah ash Shahihahโ€ pada hadits no. 2760 mengatakan,โ€Dan sisi ini, sebagian orang secara demonstratif mengobati manusia, yang umumnya mereka disebut dengan โ€œDokter Rohaniโ€ baik dengan cara-cara kuno berupa berhubungan dengan kawannya dari golongan jinโ€”sebagaimana pernah dilakukan pada masa jahiliyahโ€”atau dengan cara yang saat ini dikenal dengan menghadirkan arwah, dan sejensinya, menurutku, โ€œHipnotisโ€, maka sesungguhnya itu semua merupakan sarana yang tidak disyariatkan karena hal itu kembali kepada permintaan tolong kepada jin yang merupakan sebab kesesatan orang-orang musyrik, sebagaimana disebutkan didalam Al Qurโ€™an al Karim Artinya โ€œDan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.โ€ QS. Al Jin 6 Sebagian orang yang melakukan permintaan bantuan kepada golongan jin beranggapan bahwa mereka meminta pertolongan kepada jin-jin yang sholeh diantara mereka maka ini adalah anggapan yang tidak betul, karena mereka tidaklah mungkinโ€”umumnyaโ€”bercampur dan berinteraksi dengan jin-jin itu sehingga dapat menyingkap kesalehan atau kerusakan mereka. Kita mengetahui melalui pengalaman bahwa kebanyakan diantara manusia yang memiliki pertemanan yang kuat dengan jin-jin ternyata pada akhirnya anda mendapatkan kejelasan bahwa jin-jin itu bukanlah termasuk dari yang shaleh, firman Allah swt ๏€ค ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฅูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽุงุฏููƒูู…ู’ ุนูŽุฏููˆู‘ู‹ุง ู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ููŽุงุญู’ุฐูŽุฑููˆู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฅูู† ุชูŽุนู’ูููˆุง ูˆูŽุชูŽุตู’ููŽุญููˆุง ูˆูŽุชูŽุบู’ููุฑููˆุง ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุบูŽูููˆุฑูŒ ุฑู‘ูŽุญููŠู…ูŒ Artinya โ€œHai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.โ€ QS. At Taghabun 14, ayat ini membicarakan tentang manusia yang nampak lantas bagaimana terhadap jin yang kata Allah swt ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุฑูŽุงูƒูู…ู’ ู‡ููˆูŽ ูˆูŽู‚ูŽุจููŠู„ูู‡ู ู…ูู†ู’ ุญูŽูŠู’ุซู ู„ุงูŽ ุชูŽุฑูŽูˆู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ Artinya โ€œSesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.โ€ QS. Al Aโ€™raf 27. Wallahu Aโ€™lam

bolehkah berteman dengan jin