Adapun beberapa contoh puisi karangan Taufik Ismail yang legendaris yakni sebagai berikut: 1. Kembalikan Indonesia Padaku (Paris, 1971) Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga, Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat, Sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, Yang menyala bergantian, Puisi Taufiq Ismail sering menghiasai berbagai majalah dan koran pada zamannya. 13 Puisi Taufiq Ismail Yang Wajib Anak Muda Baca. Berikut 13 puisi Taufiq Ismail pilihan mudabicara yang wajib anak muda baca sebagai bahan kontemplasi kehidupan sosial masyarakat. Puisi 1: Doa (1966) 14. Geometri 15. Seratus Juta Taufiq Ismail adalah sastrawan Indonesia dengan latar belakang keluarga ulama, guru dan sastrawan. Taufiq lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935 dan memiliki gelar Datuk Panji Alam Khalifatullah. Taufiq telah bercita-cita untuk menjadi sastrawan sejak sekolah menengah atas. Berikut Tagar rangkumkan kumpulan puisi penuh makna karya Taufiq Ismail: Sastrawan Indonesia, Taufiq Ismail. (Foto: Wikipedia) Malam Sabtu. Berjagalah terus. Segala kemungkinan bisa terjadi. Malam ini. Maukah kita dikutuk anak-cucu. Menjelang akhir abad ini. Karena kita kini berserah diri? Tidak. Tidak bisa. Tujuh korban telah jatuh. Dibunuh 1. Cinta yang Agung - Kahlil Gibran Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya.. Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia.. Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata 'Aku turut berbahagia untukmu.. Apabila cinta tidak berhasil Ismail wrote many poems, of which the best-known are: Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Tirani dan Benteng, Tirani, Benteng, Buku Tamu Musim Perjuangan, Sajak Ladang Jagung, Kenalkan, Saya Hewan, Puisi-puisi Langit, Prahara Budaya : Kilas Balik Ofensif Lekra, Ketika Kata Ketika Warna and Seulawah-Antologi Sastra Aceh. Bored with his serious Puisi Karya Taufik Ismail Singkat Paling Terkenal Beberapa puisi yang akan kita bahas antara lain : Kerendahan Hati Kalau engkau tak mampu menjadi beringin Yang tegak di puncak bukit Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, Yang tumbuh di tepi danau Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar, Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang TPFo.

puisi karya taufik ismail pendek